Rabu, 09 April 2014

TMII "Indonesia Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan"




Masa lalu, masa kini dan masa depan. Tiga fase peradaban Indonesia inilah yang  disajikan secara apik oleh Taman Mini Indonesia Indah. Dengan mempelajari masa lalu kita dapat lebih menghargai peran dan jasa para pahlawan Indonesia. Selain itu kita juga dapat mengenal, mempelajari serta melestarikan budaya khas dari setiap suku yang ada di Indonesia. Tentunya fase kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut dapat kita lihat dengan membandingan apa yang terjadi pada masa kini dengan masa lalu. Di Taman Mini Indonesia Indah juga disajikan hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah buat oleh pemuda-pemudi Indonesia yang akan memprediksi masa depan Indonesia. Jadi, sudah siapkah Anda memasuki gerbang lorong waktu Taman Mini Indonesia Indah?


Masa Lalu


Berjalanlah ke jalur luar bagian selatan dari Taman Mini Indonesia Indah. Nampak sebuah bangunan berdiri dengan megah. Gerbangnya berbentuk model bangunan di abad ke-16. Hal ini mengisyaratkan sifat keterbukaan dan keramahtamahan rakyat Indonesia. 

Museum Keprajuritan (www.tamanmini.com)
Dilengkapi oleh menara pengintai atau bastion yang mengindikasikan kewaspadaan nasional. Tidak hanya itu, benteng bersegi lima ini dikelilingi oleh perairan yang menggambarkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan. Adanya kapal Banten dan kapal Pinisi yang bersandar di danau, menunjukkan kekuatan maritim bangsa Indonesia dari barat sampai ke timur. Inilah Museum Keprajuritan Indonesia yang akan mengenalkan Anda sejarah perjuangan bangsa sejak abad ketujuh sampai abad kesembilanbelas. Ruang pamer bagian luar menyajikan 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa Indonesia, antara lain  peristiwa pengusiran tentara Cina oleh Raden Wijaya pada tahun 1292, peristiwa perang di Benteng Sao Paolo pada tahun 1575, dan penyerangan kastil Batavia yang dilakukan oleh Sultan Ageng pada tahun 1628. Sedangkan ruang pamer bagian dalam dari Museum Keprajuritan menyajikan 14 diorama yang menggambarkan pertemuran terhadap penjajah untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia.


Setelah puas mempelajari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tak lengkap rasanya bila Anda belum mempelajari budaya tradisional bangsa Indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke.


Peta Suku-suku di Indonesia (sumber: indonesiaindah11.blogspot.com)



Setiap suku memiliki budaya, bahasa, adat- istiadat, tarian, pakaian, dan rumah adatnya masing-masing. Taman Mini Indonesia Indah membangun rumah-rumah adat dari 33 provinsi yang ada di Indonesia diantaranya adalah rumah Joglo dari Jawa Tengah, rumah gadang dari Sumatera Barat, rumah khas Melayu dari provinsi Riau, dan rumah adat Bali. 

Sumatera Barat









Anjungan Riau




Anjungan Bali

Rumah Adat Joglo

Bentuk arsitektur yang sangat unik, rupanya memiliki makna filosofis tersendiri. Sebagai contoh bagian teras atau Pendopo pada rumah adat Joglo milik provinsi Jawa Tengah, yang selalu berbentuk terbuka tanpa pembatas ruangan, menunjukan kehangatan pribadi masyarakat Jawa yang senantiasa terbuka dan mengutamakan kerukunan serta kebersamaan. Selain mempelajari seluk beluk makna filosifis dari arsitektur rumah-rumah adat Indonesia, pada setiap anjungan seringkali diadakan pertunjukan tarian-tarian daerah khas. Para penari juga akan membantu kita mengenal pakaian khas tradisional yang sarat akan makna. Sungguh betapa kayanya budaya negeri Indonesia kita tercinta.


Masa Kini


Ada salah satu rumah adat yang tampak berbeda dari rumah adat lainnya. Rupa-rupanya ini adalah Rumah Adat dari Timor Leste yang sudah berubah nama menjadi Museum Timor-Timur.


Museum Timor-Timur


Perubahan ini seiring dengan berpisahnya Timor Leste dari Indonesia sejak tahun 1999 dan resmi menjadi negara otonom pada tahun 2002. Museum Timor Timur ini menampilkan rumah adat yang bernama Uma Lautem. Desain arsitekturnya atapnya hampir menyerupai rumah adat Joglo dengan atap limas dan empat tiang penyangga. Perbedaannya nampak jelas dengan penggunaan bahan dasar ijuk untuk menutupi atap.


Berjalan lebih jauh kita dapat menemukan tempat-tempat ibadah dari enam agama yang ada di Indonesia. Keberadaan rumah ibadah menunjukan dasar negara Republik Indonesia yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya setiap penduduk Indonesia meyakini bahwa Tuhan yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Rumah-rumah ibadah yang ada di TMII yaitu Masjid Pangeran Dipenogoro, Gereja Katolik Santa Catharina, Gereja Protestan Haleluya, Candi Hindu Penataran Agung Kertabumi, Kuil Budha Arya Dwipa Arama,Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa, dan Kuil Konghucu Kong Miao.


Rumah-rumah Ibadah di TMII


Posisi rumah-rumah ibadah yang saling berdekatan menunjukan sikap toleransi bangsa Indonesia yang menghargai setiap insan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Sejarah memang pernah mencatat bahwa di Indonesia pernah terjadi konflik karena perbedaan keyakinan. Bersyukur dengan adanya semangat “Bhineka Tunggal Ika” negara ini justru menjadi negara yang terdepan dalam menyatukan perbedaan menjadi kesatuan demi kokohnya negara republik Indonesia.


Lelah setelah berjalan kaki mengelilingi rumah adat dan rumah ibadah, Anda dapat beristirahat di Taman Prasasti APEC. Sesuai dengan namanya, taman ini didirikan atas dasar semangat kerjasama zona ekonomi di wilayah Asia Pasifik. 


Taman Prasasti APEC (www.tamanmini.com)

Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia berperan sangat penting dalam pendirian APEC. Penyelenggarannya di Indonesia pada KTT 1994 di Bogor menghasilkan Deklarasi Bogor yang bertujuan untuk menurunkan bea cukai hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2020.  Kemudian krisis global yang melanda di tahun 2012 membuat perpindahan keketuaan APEC dari Rusia ke Indonesia dikarenakan Indonesia dianggap sebagai negara yang tidak hanya mampu bertahan melawan krisis global, melainkan juga menjadi negara yang justru mengalami perkembangan ekonomi yang positif. Di masa sekarang ini bisa dikatakan Indonesia adalah negara penggerak ekonomi dunia.



Masa Depan


Dengan melihat perkembangan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu, kita menjadi semakin optimis bahwa negeri ini akan menjadi salah satu raksasa ekonomi di masa mendatang. Salah satu indikator perubahan ekonomi yang terjadi di Indonesia adalah perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang pesat. Anda dapat mengunjungi Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK). 

Gedung PP IPTEK (www.tamanmini.com)

Di dalam bangunan seluas 24.000 m² di atas lahan 42.300 m², disajikan berbagai peragaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Berbeda dengan konsep edukasi bidang sains yang bersifat monoton, PP IPTEK membuat alat peraga yang dapat disentuh, dipegang, dan dimainkan. 

Aktivitas di PP IPTEK (sumber: ppiptek-tmii.blogspot.com)

Dengan konsep atraktif seperti ini pengunjung akan memiliki motivasi untuk terus mencari tahu dan mengembangkan kemampuan intelektualitasnya. PP IPTEK seringkali mengadakan science festival  yang melibatkan banyak sekolah dasar. Festival ini begitu populer karena anak-anak memang menyukai konsep belajar sambil bermain. Apalagi PP IPTEK turut menyediakan fasilitas pemutaran film-film ilmiah yang bisa dapat Anda saksikan di auditoriumnya sehingga pengunjung dapat terhibur sekaligus memahami sains dengan mudah dan menyenangkan.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membuat perubahan pada sistem transportasi di Indonesia. Hal ini bisa Anda saksikan dengan mengunjungi Museum Transportasi Indonesia yang menyuguhkan sejarah transportasi Indonesia dari masa ke masa.

Museum Transportasi Taman Mini

Lokomotif Tua


Perubahan Transportasi dari masa ke masa


Belum puas rasanya kalau hanya mengunjungi Museum Transportasi. Nah saatnya kita mencoba menaiki model kereta masa depan Indonesia yaitu Kereta Aeromovel. 


Aeromovel Indonesia (www.tamanmini.com)

Kereta yang juga dikenal dengan nama Titihan Samirono ini berjalan menggunakan tenaga angin. Kereta ini sesungguhnya mampu berpacu dalam kecepatan 60 km/jam. Namun supaya pengunjung TMII dapat lebih menikmati pemandangan sekitar maka kecepatan kereta diturunkan hingga 15-20 km/jam. Sebenarnya sistem kereta Aeromovel dirancang berdasarkan gagasan Mr.Oscar Coestel dari Brazil yang terinspirasi oleh bergeraknya perahu layar di laut lepas. Hebatnya di tangan-tangan pekerja ahli dari Indonesia model kereta Aeromovel Indonesia dikendalikan oleh sistem komputerisasi yang moderen. Kelebihan-kelebihan dari Aeromovel Indonesia juga bisa dilihat dari teknik konstruksi dan produksinya. Bahkan hal ini membuat beberapa ahli dari Brazil datang langsung ke Indonesia untuk melihat langsung Aeromovel ciptaan Indonesia. Apalagi kereta Aeromovel akan menjadi sistem transportasi Brazil untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Bukan tidak mungkin sistem transportasi Aeromovel Indonesia ini dapat menjadi sistem transportasi massal di kota-kota besar Indonesia.


Setelah mencoba transportasi darat, saatnya kita mencoba transportasi udara. Kereta gantung yang berada di TMII sudah lama menjadi daya tarik tersendiri. Setiap orang dari berbagai daerah di Indonesia seringkali setiap kali ditanya alasan mengunjungi Taman Mini hanya untuk menaiki kereta gantung. 


Kereta Gantung TMII


Dengan menggunakan transportasi ini kita dapat melihat Taman Mini secara lebih luas. Rasanya senang sekali bisa menatap kepulauan Indonesia di danau TMII. Seandainya saja kereta gantung ini dibangun di berbagai kota di Indonesia, pastilah menaiki transportasi umum akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan.


Cuaca panas tropis khas Jakarta memang akan membuat Anda mengalami kelelahan. Apalagi setelah berjalan-jalan mengeliling kompleks TMII yang begitu luas. Apabila Anda ingin santai duduk menikmati tontonan yang menarik serta ruangan yang sejuk, silahkan kunjungi Teater Keong Mas. 

Teater Keong Mas

Setiap harinya diadakan pemutaran film-film bertema edukatif dengan layar yang sangat besar. Apabila Anda belum puas dengan layar yang besar, Anda dapat mencoba wahana Teater 4 Dimensi di TMII. Artinya ketika menonton film, Anda akan merasakan sensasi seperti percikan air, goncangan, hembusan angin dan aroma wangi sesuai dengan film yang ditonton. Belum banyak gedung bioskop di Indonesia yang menyajikan sensasi tersebut. Namun melihat banyaknya peminat akan tontonan 4D maka kemungkinan besar bioskop-bioskop di Indonesia akan mengembangkan teknologi ini di masa mendatang.



Taman Mini Indonesia Indah semakin berbenah dari tahun ke tahun. Saat ini sedang di bangun satu kompleks wahana edukasi terbesar di Asia yaitu Discovery World. 


Discovery World TMII

Kawasan ini apabila melihat dari konsepnya sama seperti PP IPTEK. Hanya saja penyajiannya jauh lebih megah dan spektakuler. Hal ini bisa kita tebak dari desain bangunannya yang sangat moderen. Pastilah tempat ini akan menjadi icon baru dari Taman Mini Indonesia Indah.


Selain tempat-tempat yang telah saya sebutkan diatas, Taman Mini masih menawarkan destinasi lain yang seru. Diantaranya Museum Perangko, Snow Bay, Taman Anak-anak, Desa Seni dan Kerajinan Tangan, Pemancingan Telaga Mina, Warna Alam Outbond, Taman burung, Museum ikan air tawar. Tidak hanya itu disini Anda juga dapat mengikuti pelatihan seperti pencak silat dan menari tradisional.


Dengan melihat semua tempat yang ada di Taman Mini Indonesia Indah, saya merasa taman ini adalah taman satu-satunya di dunia dimana terdapat perpaduan unsur tradisional dan modern dengan mengedepankan konsep edukasi masyarakat serta hiburan yang atraktif.  Hebatnya lagi TMII memiliki manajemen yang sangat baik dalam pengembangan pariwisata. TMII membuat jadwal mingguan,bulanan dan tahunan untuk mengadakan pagelaran budaya, musik, tarian, wayang, pementasan teater dan berbagai macam bazar serta pameran.

-           

Kirab Budaya TMII (www.detik.com)


Kirab budaya merupakan salah satu acara yang selalu dinanti-nanti oleh masyarakat karena melalui acara ini kita bisa melihat semua suku di Indonesia menunjukkan budayanya masing-masing yang ditunjukkan dengan tarian serta pakaian adat yang sangat unik. Dalam waktu dekat ini, untuk menyambut ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke-39 akan diadakan Kirab Budaya Nusantara pada hari Minggu 27 April 2014. Mari kita sama-sama mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah.






Renaldi Wicaksono

0 komentar:

Anak UI

Banner anakUI.com

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

About me

A man who loves to travel, likes to watching movie, and swimming. Feel free to ask me anything in my twitter account @renaldiwicaks .

Tweet